LENSAPOST.NET— Pengamat Kebijakan Publik, Dr. Usman Lamreung, menilai pernyataan Pertamina yang menyebut distribusi BBM di Banda Aceh dalam kondisi “aman” tidak sesuai dengan fakta di lapangan.
Ia menyoroti antrean panjang kendaraan yang terjadi di berbagai SPBU sebagai bukti nyata adanya persoalan dalam manajemen distribusi.
Menurutnya, masalah utama bukan terletak pada ketersediaan stok di terminal, melainkan pada ketidakteraturan suplai ke SPBU, keterlambatan armada tangki, serta minimnya cadangan di tingkat pengecer.
“Klaim aman tanpa disertai data konkret justru meruntuhkan kepercayaan publik,” ujar Usman, Minggu 30 November 2025.

Ia juga mengkritik minimnya transparansi informasi dari Pertamina terkait jumlah pasokan, jadwal distribusi, dan langkah antisipasi saat terjadi gangguan seperti banjir atau lonjakan permintaan.
Usman mendesak Pemerintah Aceh untuk turun tangan melakukan verifikasi lapangan dan meminta audit distribusi agar pelayanan energi dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat.












