Tekno  

Ini Tips agar Anak Muda dapat Ciptakan Konten Positif dan Kreatif

Konsultan Media dan Digital sekaligus Pegiat Medsos, Rulli Nasrullah, atau yang akrab disapa Kang Arul dalam kegiatan IGID Goes to Campus: Generasi Muda, Literasi Digital, dan Masa Depan Indonesia di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Rabu (12/11/2025). (Foto; istimewa)

LENSAPOST.NET – Generasi muda harus bisa dan terus berkarya melalui konten positif yang mencerminkan jati diri dan kreativitas masing-masing. Karenanya, kunci utama dalam membuat konten bukanlah sensasi, melainkan keaslian dan nilai yang ingin disampaikan.

Demikian disampaikan Konsultan Media dan Digital sekaligus Pegiat Media Sosial (Medsos), Rulli Nasrullah, atau yang akrab disapa Kang Arul dalam kegiatan “IGID Goes to Campus: Generasi Muda, Literasi Digital, dan Masa Depan Indonesia” di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Rabu (12/11/2025). Kegiatan tersebut difasilitasi oleh Ditjen Komunikasi Publik dan Media, Kementerian Komunikasi dan Digital RI (Kemkomdigi).

Kang Arul pun memberikan sedikit tips agar anak muda bisa menciptakan konten positif dan kreatif. “Kalau hobinya masak, ya buatlah konten memasak. Kalau suka naik gunung, tunjukkan itu dengan pengemasan yang baik,” ujar Kang Arul.

Ia menilai, banyak yang keliru menganggap konten menarik harus bersifat vulgar atau mengandung unsur prank yang kerap merugikan orang lain. Padahal, konten sederhana seperti kegiatan keluarga atau bermain bersama anak justru dapat menarik jutaan penonton.

Karena itu, Rulli Nasrullah enambahkan, konten yang sehat dan beretika memiliki pasar tersendiri. Konten yang tidak menampilkan aurat, tidak marah-marah, atau menyakiti orang lain tetap punya penontonnya sendiri. “Artinya saya ingin mengatakan bahwa, konten-konten yang tidak perlu menunjukkan aurat, tidak perlu prank yang menyakiti orang lain, atau marah-marah dengan segala macam itu, punya penontonnya sendiri. Punya captive market-nya sendiri. Jadi, jangan takut untuk bikin ciri khas orang muda itu, value-nya apa, sampaikan saja dengan gayanya gitu kan. Saya yakin itu akan mendapatkan penonton yang cukup luar biasa juga sih,” jelas Kang Arul.

Terkait ciri khas konten anak muda, ia menyebut bahwa generasi milenial, Z, dan Gen Alpha memiliki gaya komunikasi yang khas. “Gunakan bahasa sehari-hari, tunjukkan kehidupan nyata yang dekat dengan audiens. Hal-hal sederhana seperti berangkat sekolah atau ngobrol dengan teman bisa jadi konten menarik,” kata Kang Arul.

Sebagai pegiat media sosial, ia juga mengingatkan pentingnya menjaga ekosistem digital yang sehat. “Media sosial itu seperti pisau, tergantung siapa yang menggunakannya. Saya pribadi memilih untuk tidak mengikuti akun yang menyebarkan kebencian atau ujaran politik kasar agar algoritma tetap bersih,” ungkapnya.

Sebagai menutup Rulli Nasrullah berpesan kepada generasi muda agar terus berkreasi secara positif. “Gunakan media sosial bukan untuk pamer atau ikut-ikutan, tapi sebagai wadah untuk berkarya dan bahkan memperoleh penghasilan. Internet bisa menjadi profesi bila dimanfaatkan dengan bijak,” pungkas Kang Arul.