LENSAPOST.NET – Ketua Koordinator Program Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes MP) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) terus melakukan koordinasi intensif dari desa ke desa untuk mempercepat proses pendataan lahan pembangunan fisik koperasi.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya membangun sistem ekonomi gotong royong berbasis desa. Pembangunan fisik koperasi berupa gerai dan gudang akan menjadi simpul distribusi produk-produk desa ke seluruh wilayah Indonesia.
Salah satu Koordinator Kopdes MP Abdya, Abdul Kahar, mengatakan pihaknya bersama tim pendamping rutin melakukan kunjungan ke lapangan guna memastikan kesiapan lahan di tiap desa.
“Setiap pendamping membawahi sepuluh desa. Dari hasil kunjungan ke 10 desa yang sudah kami lakukan, masih ditemukan beberapa kendala, mulai dari belum tersedianya lahan milik desa hingga lokasi tanah yang kurang strategis,” ujarnya, Minggu (9/11/2025).
Menurut Kahar, sejauh ini sekitar 40 persen dari total Koperasi Desa Merah Putih di Abdya telah memiliki lahan. Namun pihaknya masih menunggu penilaian pemerintah pusat untuk memastikan kesesuaian lokasi tersebut.
“Kami akan terus berupaya menyelesaikan persoalan ini. Target kami, hingga akhir tahun nanti minimal 80 persen lahan sudah siap. Kami juga berharap dukungan penuh dari pemerintah daerah agar pelaksanaan program ini berjalan lancar,” tambahnya.
Berikut hasil pendataan lahan di sepuluh desa yang telah dikunjungi tim:
Lima desa di Kecamatan Kuala Batee:
- Drien Beureumbang (tanah milik desa, lokasi cukup strategis)
- Rumah Panjang (status tanah belum ada)
- Ie Mameh (tanah milik desa)
- Keude Baro (tanah milik desa)
- Lama Tuha (tanah milik desa)
Lima desa di Kecamatan Jeumpa:
- Gampong Baru (tanah milik Pemda)
- Alue Rambut (tanah belum ada)
- Jeumpa Barat (tanah belum ada)
- Alue Sungai Pinang (tanah belum ada)
- Alue Seulaseh (tanah milik desa)
NASIR












