Lensapost.net| Sabang – Suasana Aula MAN Kota Sabang pada Selasa (30/9/2025) terasa berbeda. Kementerian Agama (Kemenag) Kota Sabang menggelar kegiatan Implementasi Lokasi Berbasis Kampung Moderasi Beragama (KMB) yang menghadirkan puluhan peserta dari berbagai unsur masyarakat.
Acara ini dibuka langsung Kepala Kemenag Sabang, Samsul Bahri, S.Ag., didampingi Kasubbag Umum, Ustaz Eriadi, serta Kasi Bimas Islam, Ustaz Murdani, S.Ag. Kegiatan juga dihadiri perwakilan Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU), aparat kepolisian dan TNI, penyuluh agama, tokoh masyarakat, hingga imam gampong.
Yang menjadi perhatian utama adalah kehadiran narasumber Dr. Mawardi, S.Th.I., M.A., dosen UIN Ar-Raniry sekaligus Ketua Lembaga Pendidikan Ma’arif PCNU Aceh Besar. Dalam paparannya, ia menekankan bahwa moderasi beragama merupakan prinsip penting dalam menjaga persatuan bangsa di tengah keragaman.
“Moderasi beragama bukan melemahkan identitas agama, melainkan menempatkan agama sebagai spirit untuk memperkuat persatuan bangsa,” ujar Mawardi di hadapan peserta.
Ia menegaskan ada empat indikator penguatan moderasi beragama yang harus diperhatikan, yakni komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan, serta penerimaan tradisi. Menurutnya, indikator ini bukan sekadar teori, tetapi pedoman yang mesti diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Lebih jauh, Mawardi menguraikan manfaat moderasi beragama. Pertama, masyarakat akan lebih menghargai nilai ketuhanan sekaligus kemanusiaan. Kedua, ada keseimbangan antara dimensi material dan spiritual. Ketiga, terjadi harmoni antara wahyu dan akal dalam mengatur kepentingan umum maupun individu.
“Kalau nilai-nilai moderasi ini diterapkan, bukan hanya ketertiban yang terjaga, tapi juga persaudaraan antarumat beragama semakin kokoh,” tegasnya.
Kepala Kemenag Sabang, Samsul Bahri, menilai kegiatan ini sangat penting. Menurutnya, KMB merupakan program strategis Kemenag dalam merawat kerukunan di tengah keberagaman.
“Implementasi KMB adalah bukti komitmen kita menjaga Sabang tetap damai. Kehadiran para tokoh agama, aparat, hingga masyarakat adalah wujud kebersamaan untuk merawat kerukunan,” kata Samsul.
Suasana acara berlangsung khidmat, dengan peserta aktif menyimak dan memberikan tanggapan. Beberapa tokoh masyarakat mengapresiasi materi yang disampaikan, karena sesuai dengan kondisi sosial Sabang yang majemuk.
Kegiatan KMB di Sabang diharapkan menjadi titik awal penguatan nilai-nilai moderasi beragama di gampong-gampong, sehingga bukan hanya menjadi slogan, melainkan dapat terinternalisasi dalam kehidupan nyata. []