LENSAPOST. NET I PIDIE– Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pidie kembali menegaskan komitmennya dalam mendorong budaya kepedulian sosial di lingkungan aparatur sipil negara (ASN). Hal ini diwujudkan melalui penyerahan zakat pegawai Kemenag kepada Baitul Mal Kabupaten Pidie, yang dilaksanakan pada Selasa (22/7/2025) di ruang kepala kantor setempat.
Penyerahan zakat tersebut dipimpin langsung oleh Plt. Kepala Kankemenag Pidie, Drs. Saifuddin, dan diterima secara simbolis oleh Ketua Baitul Mal Pidie, Tgk. Zulkifli yang akrab disapa Abi Don. Hadir dalam kegiatan ini Kasubbag TU, Penyelenggara Zakat dan Wakaf (Zawa), Kasi Pendidikan Agama Islam (PAI), Analis SDM, serta perwakilan dari madrasah dan Forum KUA se-Kabupaten Pidie.
Dalam sambutannya, Drs. Saifuddin menegaskan bahwa zakat yang disalurkan oleh ASN Kemenag bukan sekadar kewajiban personal, melainkan bentuk kepatuhan pada perintah agama sekaligus implementasi dari tanggung jawab sosial lembaga terhadap kesejahteraan masyarakat.
“Ini bukan sekadar ritual administrasi, melainkan ekspresi nyata dari rasa peduli terhadap sesama. ASN di Kementerian Agama harus menjadi contoh dalam menghidupkan nilai-nilai filantropi Islam,” ujarnya.
Menurut Saifuddin, zakat yang disalurkan melalui lembaga resmi seperti Baitul Mal akan lebih terorganisir dan tepat sasaran, mengingat Baitul Mal memiliki mekanisme valid dalam pendataan mustahik dan pola distribusi berbasis kebutuhan riil di lapangan.
Sementara itu, Ketua Baitul Mal Pidie, Tgk. Zulkifli (Abi Don), mengapresiasi kontribusi dari jajaran Kemenag Pidie. Ia menilai, sinergitas antar-lembaga pemerintah dalam hal pengelolaan zakat dapat mempercepat akselerasi penanggulangan kemiskinan dan ketimpangan sosial di tengah masyarakat.
“Zakat bukan hanya tentang angka, tapi tentang niat tulus untuk berbagi. Kami berharap ke depan akan lebih banyak lembaga yang mengikuti langkah baik dari Kemenag Pidie,” ucap Abi Don.
Ia juga menekankan bahwa zakat yang diterima Baitul Mal tidak hanya disalurkan dalam bentuk konsumtif, tetapi juga diarahkan ke sektor produktif seperti bantuan usaha kecil, beasiswa, serta bantuan rehabilitasi rumah layak huni.
Acara berlangsung dengan khidmat dan sederhana, namun mengandung pesan kuat bahwa institusi pemerintah, khususnya yang bergerak di bidang keagamaan, harus menjadi pelopor dalam membangun budaya sadar zakat.
Sinergi antara Kankemenag dan Baitul Mal diharapkan menjadi langkah berkelanjutan yang mampu menginspirasi instansi lain untuk ikut serta dalam pengelolaan zakat secara kolektif dan profesional. Dengan kolaborasi yang kuat, zakat akan benar-benar hadir sebagai solusi sosial dan pemberdayaan umat secara nyata.[]












