LENSAPOST.NET – Dukungan anggaran dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) untuk program pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS (P2 HIV) dinilai sangat memprihatinkan.
Berdasarkan paparan dalam kegiatan Media Briefing untuk Mengkampanyekan Upaya Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS dan PMIS di Aceh Tanpa Stigma dan Diskriminasi yang digelar di Banda Aceh, Senin (1/12/2025), alokasi APBA 2025 hanya sebesar Rp 24.160.000.
Sementara itu, kebutuhan utama seperti logistik dan obat lebih banyak ditopang oleh pemerintah pusat melalui APBN. Dukungan lainnya juga berasal dari bantuan Global Fund (GF-ATM) sebesar Rp 482.799.140.
Adapun rincian sumber pendanaan untuk program P2 HIV Dinas Kesehatan Aceh tahun 2025 meliputi: APBN: Dukungan logistik dan obat-obatan, APBA: Rp 24.160.000 dan Bantuan GF-ATM: Rp 482.799.140
Besaran anggaran dari APBA tersebut memunculkan pertanyaan terkait keseriusan Pemerintah Aceh dan DPR Aceh dalam menangani persoalan HIV/AIDS yang masih menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat.
Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Aceh, dr. Iman Murahman, Sp.KKLP, MKM, mengakui bahwa anggaran yang tersedia saat ini memang belum mencukupi.
“Belum sesuai, tapi terus kita advokasi,” ujarnya kepada media.
Ia menjelaskan, upaya pencegahan terus dilakukan melalui berbagai saluran, termasuk sosialisasi di media sosial yang dikelola bidang promosi kesehatan (promkes). Ia juga menaruh optimisme besar pada peran edukasi bagi generasi muda.
“Saya sangat positif, supaya anak-anak remaja ini benar-benar terpelajar dan tercegah dari HIV. Bahkan hal ini sudah saya sampaikan juga kepada pihak DPRA,” tambahnya. []












